Senin, Juni 16, 2008

Progres Report Dapodik Prov. Sumut

Mohon maaf, karena keterlambatan melaporkan keadaan Dapodik khususnya NPSN dan NISN untuk Provinsi Sumatera Utara, hal ini dikarenakan pada bulan Mei Persiapan UAN dan UAS dan Akhir Mei harus berkunjung ke Daerah-daerah seperti yang sudah di laporkan sebelumnya.
Berikut hasil data Dapodik (NPSN dan NISN) sampai dengan tanggal 16 Juni 2008.

NO

KAB / KOTA

DATA AKHIR

PROSENTASE KENAIKAN

TANGGAL

WEB/MOU

16-Jun-08

1

Kab. Asahan

215,761

85.81%

1.63%

2

Kab. Batubara

0.00%

0.00%

3

Kab. Dairi

58,181

73.80%

1.07%

4

Kab. Deli Serdang

393,745

113.71%

-0.49%

5

Kab. Humbang Hasundutan

53,803

93.59%

29.38%

6

Kab. Karo

61,989

80.53%

3.68%

7

Kab. Labuhan Batu

115,177

48.05%

-0.20%

8

Kab. Langkat

227,653

102.43%

1.12%

9

Kab. Mandailing Natal

113,286

112.41%

-0.11%

10

Kab. Nias

125,933

109.92%

6.47%

11

Kab. Nias Selatan

76,226

84.51%

0.00%

12

Kab. Padang Lawas

0.00%

0.00%

13

Kab. Padang Lawas Utara

0.00%

0.00%

14

Kab. Pakpak Bharat

10,727

57.52%

5.05%

15

Kab. Samosir

37,913

101.30%

0.00%

16

Kab. Serdang Bedagai

124,320

96.77%

0.01%

17

Kab. Simalungun

94,729

48.09%

0.99%

18

Kab. Tapanuli Selatan

172,342

98.10%

0.02%

19

Kab. Tapanuli Tengah

76,966

107.38%

-0.48%

20

Kab. Tapanuli Utara

86,489

103.59%

0.09%

21

Kab. Toba Samosir

51,485

92.17%

1.37%

22

Kota Binjai

64,380

98.53%

0.00%

23

Kota Medan

500,136

93.16%

7.07%

24

Kota Padang Sidempuan

50,912

87.80%

0.00%

25

Kota Pematang Siantar

80,830

97.87%

0.00%

26

Kota Sibolga

31,192

98.91%

0.56%

27

Kota Tanjung Balai

40,746

100.10%

0.04%

28

Kota Tebing Tinggi

44,449

91.94%

0.00%

TOTAL

2,909,370

90.63%

2.30%



Sumber : http://nisn.jardiknas.org

Jumat, Juni 13, 2008

Grilya Koneksi V (Kab. Madina)


Kabupaten yang satu ini bisa dibilang masih baru, karena baru saja pemekaran dari Tapanuli Selatan. Teknologi seperti Internet masih sedikit sekali, ibaratnya buah masih hijau, dipupuk dan akan menghasilkan sesuatu yang berguna.....

1 Juni 2008 : Jam 10 pagi berangkat dengan angkutan kota Padang Sidempuan menuju ke Kab. Madina ditempuh dengan waktu 2 jam, biasanya cuma 1 jam tapi karena jalan yang rusak membuat jalan angkutan seperti naek delman saja.....gak semangat....hehehehe
Jam 12 sampai langsung mencari kedai minum tuk melepas dahaga.......ternyata ada jual Kopi Gingseg.....wah pas banget....dari mulai medan baru ini saya ketemu ada jualan kopi ginseng. Sambil ngopi telpon koordinator ICT Center Madina Bang Bastian Purba......

"Assalamualaikum Bang"
"Waalaikum Salam"
"Lagi dimana Bang"
"Lagi dirumah"
"Bang, Aku lagi Madina nih"
"Hah....Kapan Sampe, Koq gak ngasi kabar Pak Zul?"
"Hahahahahaha, Kejutan bang kalo di kasi tau bukan kejutan namanya"
"Dimana sekarang?, biar dijemput biar kita Makan Siang dirumah"
"Oke bang, saya di kedai di depan Stasiun Simpati"
"Oke, tunggu disana biar dijemput"

Rupanya jarak rumah bang Bastian hanya berjarak 500 mtr dari kedai tempat saya ngopi....
Sehabis Makan siang, siap-siap menuju ke SMK Negeri 1 Madina yang berjarak 2 km.
Tidak ada siapa-siapa disana karena hari ini hari Minggu....hehehehehe

Sekolah ini luas sekali dan terlihat masih belum ada polesan-polesan perkotaan (maksudnya masih alami), masuk ke ruang ICT Center......hem, seperti biasa....ada rak server, labor dan bengkel.....disebelah ruang ICT ini ada ruang Bahasa (bukan Labor) tempat kumpul guru dan siswa atau lebih tepat ruang pertemuan. Didaerah (ruang pertemuan) ini, siswa dan Guru wajib menggunakan bahasa Inggris....dan depan ruang bahasa ini ada tenda-tenda yang dimanfaatkan siswa untuk melakukan percakapan (conversation).

Sayangnya koneksi di ICT ini hanya pada hari kerja saja, karena kalau libur Sabtu dan Minggu)perangkat Juniper dimatikan dari Dinas Pendidikan...... :(, saya coba menghubungi Kabid Program Bapak Imron, Spd. tetapi tidak masuk, mungkin karena minggu...(apa hubungannya ya....hehehehehe). Akhirnya selesai foto-foto sambi ngobrol2 masalah pengembangan ke depan ICT Center yang sampai saat ini belum mempunyai Client. Masalah utama disini masyarakatnya belum mau perduli dengan adanya teknologi seperti internet untuk menambah wawasan anak-anaknya, disamping itu bahasa "Tabu" masih kental disini, karena mayoritas di daerah Panyabungan ini beragama Islam.

Selesai sudah kunjungan ke ICT Center SMK Negeri 1 Panyabungan ini, kedepan saya mengusulkan untuk mengembangkan ke Sekolah-sekolah terdekat agar dapat dirasakan manfaat Jardiknas di Kab. Madina, dan saya berjanji akan menghubungi kabid perogram agar perangkat Juniper tidak dimatikan pada saat hari sabtu dan minggu.

Selanjutnya menuju ke Kantor Dinas Pendidikan Kab. Madina, sayangnya pada saat di sana kamera saya kehabisan batre, jadi gambarnya tidak jadi...hehehehe

Kantor ini berada satu lokasi dengan Kantor Koramil dan KUA, sambil membuat titik waypoint untuk GPS, saya mengukur jarak udara ke ICT Center SMK.....hasilnya 3.12 Km.

Jam 6 sore, dari terminal angkutan Kota membawa saya kembali ke Kota Padang Sidempuan.

Jam 8 malam, sampai kembali di Kota Sidempuan, cari makanan dulu, karena perut sudah keroncongan....(cacing-caing diperut sudah pada teriak "Woiiii Lapar Woiii".....hehehehe).

Dengan ditemani Bang Risman Bangun, saya sampai di terminal angkutan kota yang akan menuju ke Kota Sibolga, karena tujuan berikut dan yang terakhir adalah Tapanuli Tengah.....

Kamis, Juni 12, 2008

INFO BERITA : Kepala Dinas Labuhanbatu minta PGRI-15 tidak Berada di SMK Negeri 1 Rantau Utara

RANTAUPRAPAT (SINDO) – Kepala Dinas Pendidikan Labuhanbatu Jamaren Ginting meminta Pemimpin Yayasan PGRI 15 Rantauprapat segera mengosongkan SMK Negeri 1 Rantauprapat.

Diketahui, pihak yayasan telah menumpang sekaligus menggunakan aset SMK Negeri 1 itu selama 11 tahun. ’’Kami sudah menyarankan agar Yayasan PGRI 15 secepatnya meninggalkan fasilitas (sekolah) negeri itu,’’ ujarnya kemarin. Dia menambahkan, surat pemberitahuan agar sekolah swasta tidak memakai fasilitas sekolah negeri sudah dilayangkan setahun lalu.

Namun, kenyataannya belum ada respons positif. Dinas Pendidikan tidak bisa bersikap tegas karena memikirkan efeknya terhadap siswa-siswinya yang belajar di sana. ’’Kalau secara tegas menyuruh mereka meninggalkan SMK Negeri 1, saya tidak bisa.Mereka juga anak bangsa. Kami tidak mau tegas karena memikirkan efeknya di belakang,” ujar Jamaren Ginting. Kepala SMK PGRI 15 Akbar Tanjung mengatakan, mereka memiliki izin pinjampakai melalui Yayasan Penyelenggara Lembaga Pendidikan (YPLP) Sumut.

Dalam perjanjian itu,SMK PGRI 15 bisa memakai semua fasilitas sekolah tanpa membayar sewa sama sekali selama tidak mengganggu sekolah tempat mereka menumpang. Namun,apabila terjadi kerusakan, mereka harus memperbaikinya dengan cara pembagian biaya yang dibagi dua, antara SMK Negeri 1 dan SMK PGRI 15. Saat ini murid SMK itu sekitar 500 orang, sedangkan uang sekolah Rp50.000per bulan.Sementara itu,guru honor sebanyak 42 orang.