Perusahaan Listrik Negara meluncurkan listrik prabayar, yaitu sistem pembayaran dan pembelian listrik yang dilkukan diawal, sebelum pemakaian. Harapannya, sistem ini bisa menghemat penggunaan listrik. Uji coba listrik bayar pertama kali akan dilakukan di Kota Bandung, yaitu pada 1.000 pelanggan rumah tangga.
Direktur Utama PT PLN Eddie Widiono mengatakan, Kamis (17/1), di Bandung, pilot project listrik prabayar ini pertama kali dilakukan di wilayah Jawa Barat, khususnya Kota Bandung. Jabar sengaja dipilih karena mewakili 70 persen konsumen listrik yang ada di Pulau Jawa.
Akan tetapi, tujuan utama dari produk listrik prabayar ini adalah untuk memberi kemudahan kepada pelanggan melakukan penghematan listrik, disesuaikan dengan penggunaannya. "Sasarannya adalah pelanggan yang madani, yaitu pelanggan yang bertanggung jawab. Dan secara gradual (bertahap) bisa memilih penggunaan listrik yang lebih hemat," ujar Eddie, usai meluncurkan listrik prabayar, di Hotel Horison, Bandung.
Sementara itu, menurut General Manger Distribusi Jawa Barat dan Banten Murtaqi Syamsudin, listrik prabayar memberi kemudahan dan kedisiplinan pelanggan untuk membayar. Namun, untuk tahap pertama ini, uji coba masih dilakukan di Kota Bandung, dengan target 1.000 pelanggan listrik.
Setelah tiga bulan pertama, akan dilihat respon pelanggan, keuntungan lebih yang bisa dinikmati pelanggan, serta kesiapan jaringan PLN. "Secara jujur, saya masih belum tahu kelanjutannya. Kita akan melihat darri uji coba dan evaluasinya. Jika berhasil akan diperluas," kata Murtaqi.
Nantinya, PLN menargetkan 30 persen pelanggan baru bisa menggunakan listrik prabayar. Sementara ini, pembelian token (voucher listrik isi ulang) baru bisa dilakukan di Bank Bukopin, melalui anjungan tunai mandiri maupun payment point online banking (PPOB) mitra Bukopin.
"Sekarang ini memang pembelian token baru bisa dilakukan di Bukopin dan kantor pos, tetapi sudah ada 4 bank yang sedang melakukan pembicaraan teknis dengan PLN. Rencananya, pertengahan tahun ini, token pulsa listrik prabayar itu sudah bisa dibeli di semua ATM bank," ujar Murtaqi.
Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi menambahkan, keuntungan yang bisa diperoleh Bukopin adalah adanya pemasukan dari bea transaksi, serta penambahan jumlah nasabah dari pelanggan PLN. Targetnya, dari sekitar 6 juta pelanggan PLN yang sudah bertransaksi di Bukopin, sebanyak 10 persennya bisa menjadi nasabah Bukopin, dengan melihat kemudahan fasilitas yang ditawarkan.
Keuntungan itu bukan hanya bagi Bukopin dan pelanggan listrik, tetapi juga PLN yang bisa mengurangi biaya operasional abonemen listrik pascabayar. "Kalau setiap tahun tumbuh 10 persen nasabah baru dari pelanggan PLN, itu kan sudah lumayan sekali," ujar Glen, usai peluncuran listrik prabayar.
Untuk saat ini, listrik prabayar masih dikhususkan kepada pelanggan rumah tangga, sedangkan pelanggan industri masih dalam kajian. Nilai token listrik prabayar yang bisa dibeli di ATM Bukopin maupun PPOB Bukopin mulai dari Rp 20.000, Rp 50.000, Rp 100.000, Rp 250.000 dan Rp 500.000.
Sumber : Kompas.com
(Mungkin kedepannya PLN Meluncurkan Akses Internet via Listrik Berbayar.....jadi setiap Rumah Tangga yang sudah dialiri listrik PLN sudah tersedia Internet....Smoga...)