BANDUNG - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membubuhkan tanda tangan di Mobil "Esemka" buatan siswa Sekolah Menegah Kejuruan (SMK).
Pembubuhan tanda tangan tersebut, dilakukan saat mengunjungi stand-stand pameran pendidikan dalam acara puncak Perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2009 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB Bandung, Selasa (26/5). Selain membubuhkan tanda tangan, Presiden SBY juga menuliskan pesan di mobil tersebut. "Karya yang membanggakan, saya harap dilanjutkan, SBY 26 Mei 2009," tulis pesan tersebut.
Mobil berbentuk pikap ekstra kabin berwarna hitam itu diberi nama Digdaya 1.51. Mobil tersebut dibuat selama 78 hari. Biaya produksinya menghabiskan dana sekitar Rp 173 juta. "Jika diproduksi masal, mungkin biaya produksinya bisa ditekan hingga Rp 80 juta per mobil," kata Bagus Gunawan, kepala SMK Singosari di pendapa Kabupaten Malang, kemarin.Mobil karya siswanya itu mempunyai spesifikasi mesin Esemka 1.51, menggunakan 4 silinder dengan 1.498 cc, 4 stroke dengan water cooled, DOHC-nya 16 value. Selain itu, menggunakan teknologi multi point fuel injection, power maksimalnya 80 HP atau 5.000 Rpm, torque maksimalnya 90 HP atau 4.500 Rpm, compression ratio-nya 9,3, bore x stroke-nya adalah 78,0 x 78,4.Siswa siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) tidak hanya mampu memperbaiki dan melakukan perawatan kendaraan roda dua maupun empat, tapi dengan bimbingan para pakar mobil di Indonesia mereka ternyata sudah mampu merakit prototype mobil jenis SUV (sport utility vehicle).
Mulai dari pembuatan mesin sampai dengan tahap perakitan, semuanya dikerjakan oleh siswa SMK, kata Direktur Pembinaan SMK Depdiknas Joko Sutrisno, di Jakarta, Rabu, (28/1).
Prototype mobil tersebut dirakit di teaching industri di SMK, dan kepada para siswa SMK sudah diajari bagaimana cara membuat alat dan dibekali dengan prosedur kerja yang jelas. Mereka mengaplikasikan apa yang sudah diajarkan itu ke teaching industry, yaitu di SMK N 10 Kota Malang, Jawa Timur.
Prototype mobil yang diberi nama Esemka SUV ini berkapasitas mesin 1.500 cc. dan prototype mobil tersebut dipamerkan di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Mei 2009, dan harga jual mobil tersebut ditetapkan sekitar Rp.80 juta. Dalam perakitan prototype mobil ini, SMK menggandeng PT Nasional Motor Malang.
Selain membuat prototype mobil, kata Direktur PSMK, bermitra dengan PT.Kanzen para siswa SMK juga merakit kendaraan roda dua, dan melalui sistem getok tular, sebanyak 20 sepeda motor yang sedang dirakit sudah dipesan pembeli.
Harga jual motor tersebut ditetapkan Rp.7 juta. “Keuntungan tidak hanya pada cash, tapi dengan siswa melakukan pekerjaan riil. Artinya mereka belajar sesuatu yang nyata. Itu suatu keuntungan tidak langsung yang bisa dinikmati selain dengan cash,” katanya.
Sumber : ditpsmk.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar