Selasa, Mei 27, 2008

Potret : Anak Tidak Mampu Bisa Belajar Komputer Gratis

Karena tersendat biaya, banyak anak dari keluarga kurang mampu tidak memiliki kesempatan memperoleh pendidikan tambahan yang dibutuhkan. Salah satunya pendidikan keterampilan menguasai teknologi komputer.

Fakta ini menginspirasi Yayasan HOPE Indonesia membuka Computer Trainning Center (CTC) sebuah program gratis pendidikan komputer. "Program ini direncanakan untuk membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu agar mendapat pendidikan komputer selama tiga bulan," kata Program Manager Yayasan HOPE Indonesia Sumut, Rabinsar Parulian Silalahi kepada Global, belum lama ini. Sebenarnya program pendidikan komputer gratis ini, dirintis sejak 7 Januari 2007. Waktu itu kegiatannya dilaksanakan di Blok C No 7/8 kompleks MBC, Jalan S Parman Medan. Terselenggara berkat kerja sama dengan Yayasan Lions Club Medan Pioneer.

Menurut Rabinsar, pihaknya tahun ini kembali menggelar program serupa, namun bekerja sama dengan Wisma Taman Sari di Jalan Kapten Muslim No 94 B Medan. Berkat kerja sama ini, di tempat itu sudah terbentuk satu ruang belajar lengkap dengan komputer 6 unit dan telah disepakati bersama program ini akan diadakan selama 3 tahun. Yayasan HOPE Indonesia mengadakan program ini secara serentak di 6 kota yakni, Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Nias dan Jayapura. Sekarang sudah memasuki training angkatan kedua untuk belajar selama 3 bulan dengan menerima 30 orang siswa. "Mereka akan dilatih materi dasar perkantoran berupa pengenalan komputer, Office, Microsoft Word, Microsoft Exel, Power Point dan pengenalan internet,”kata Rabinsar.

Menurut Rabinsar, Yayasan Hope bertanggung jawab menjalankan program ini dengan memastikan siswa belajar sesuai dengan program yang sudah ditentukan hingga tamat, dan setelah tamat akan menerima ijazah sesuai dengan standar kelulusannya. "Tentunya program ini tidak hanya untuk sementara saja, dengan mengharapkan bantuan dan dukungan dari masyarakat Medan, program ini bisa berkelanjutan dengan jangka waktu yang cukup lama sehingga semakin banyak anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu ditolong," papar Rabinsar.

Rabinsar mengharapkan program ini dapat menjadi satu sarana bagi masyarakat untuk bisa memerhatikan anak-anak yang berasal dari keluarga yang kurang beruntung, sehingga dengan keterampilan yang mereka miliki mereka mendapat pekerjaan yang lebih baik dan membawa keluarganya keluar dari lingkaran kemiskinan.

"Banyak anak-anak yang berasal dari keluarga menengah ke bawah tidak mempunyai kesempatan untuk mendapat pendidikan lebih maju, sementara dunia kerja sekarang ini tidak hanya membutuhkan bukti kelulusan dari sekolah, tetapi juga dibarengi dengan keterampilan-keterampilan lain. Mari sama-sama kita bergandengan tangan untuk mengatasi kemiskinan di Kota Medan," ujar Rabinsar.

Tidak ada komentar: